BINTAN – Belum lama ini, PSSI pusat menyurati Asprov se-Indonesia, untuk meminta pendataan tim sepak bola wanita. Bahkan, musim lalu pun juga dilakukan PSSI pusat, untuk semua daerah. Kebijakan PSSI pusat itu menjadi momen, dan saatnya sepak bola wanita di Provinsi Kepri ini, bangkit!
Di Provinsi Kepri, bukan tidak memiliki tim sepak bola wanita. Bahkan, beberapa tahun lalu sudah ada turnamen. Tapi ya itu, masih sebatas tarkam. Sementara, kompetisi resmi dari Askab maupun Asprov PSSI, alhamdulillah belum dijalankan.
Berbeda dengan futsal. Di Provinsi Kepri, turnamen futsal untuk tim wanita sudah berjalan. Bahkan, Kepri pernah mengutus tim futsal wanita ke ajang Liga Futsal Nusantara (LFN) regional Sumatera.
“Nah, sekarang, kita bicara bola wanita,” kata Wulan Sari, penjaga gawang tim ISC Bali, tim dari Kabupaten Bintan, Rabu (7/4).
Jangan salah, di era sekarang, sepak bola juga digandrungi oleh kaum hawa. Bahkan, cukup banyak wanita yang hobi dengan olahraga sepak bola. Justru itu, berawal dari cinta dan hobi sepak bola itu, sejumlah wanita di Kecamatan Bintan Timur, Bintan membentuk tim futsal yang dipelopori Faradila Santi.
Beranjak dari latihan futsal ini, maka berdiri tim sepak bola wanita Batu Licin Football Club, yang disingkat dengan nama Bali FC. Tim sepak bola Bali FC ini dipelopori oleh seorang wanita pecinta sepak bola, Jaresa dan kawan-kawan di Kampung Batu Licin, Kecamatan Bintan Timur.
Pemain Bali FC sebagian berasal dari sejumlah wanita yang berlatih futsal. Terakhir, Bali FC berubah nama menjadi ISC FC Bali Bintan. Yaitu Indonesian Street City Batu Licin, yang berada di Kelurahan Gunung Lengkuas, Kecamatan Bintan Timur, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepri.
Waktu yang lumayan cukup lama, untuk menarik perhatian para peminat sepak bola. Lebih dari 8 tahun. Tanpa disadari tim ini telah melahirkan sejumlah bibit muda, pesepakbola wanita. Bahkan, hal ini menjadi motivasi bagi para pemain muda lainnya, untuk bergabung di tim sepak bola.
Sekitar setahun lalu, muncul tim Ladies Bintan di Kabupaten Bintan, Provinsi Kepri. Tim ini menjuarai di turnamen sepak bola di tingkat Provinsi Kepri. Sayang, kesempatan ke tingkat nasional, belum terwujud. Karena alasan ‘dana ya dana’. Sementara, dari Askab maupun dari Asprov, belum menggulirkan kompetisi resmi untuk sepak bola wanita.
Sabtu (3/4) sampai Minggu (4/4) lalu, tim Ladies Bintan mencoba menggelar turnamen sepak bola wanita secara terbatas. Lima klub sepak bola wanita yang berasal dari Batam dan Bintan, bertanding. Dalam kompetisi ini, Ladies Bintan keluar sebagai juara setelah unggul selisih gol atas ISC FC Bali Bintan. Dengan nilai sama, 10 poin.
Para pesepakbola wanita Kepri pun berharap, ada turnamen resmi dari organisasi sepak bola. Baik dari Askab, Askob maupun Asprov PSSI. Toh, dari PSSI pusat sudah mendorong agar daerah menggelar kompetisi sepak bola di daerah, hingga berjenjang ke level nasional. Justru itu, PSSI selalu menyurati untuk pendataan tim sepak bola wanita ke setiap Asprov.
“Kalau soal pendataan sepak bola dari PSSI pusat itu, kami tak tahu. Kami cuma latihan dan latihan. Berharap ada kesempatan untuk mencapai level nasional. Saya berharap ini menjadi momen bangkitnya olahraga sepakbola atau futsal wanita di Kepri,” tutup Wulan Sari. (*)